Rabu, 17 April 2013

Satu Garis Terhapus


Aku akan selalu mengingat pesan dan nasihatmu cinta. Semoga sedikit demi sedikit aku bisa mewujudkannya. Mungkin kamu lebih bisa bahagia dengan dia. Aku berdoa yang terbaik untuk kalian. Alangkah indah hubungan kita ketika tak ada dendam dan saling menerima. Aku! Kamu! Dia! Cinta segitiga itu ibaratkan garis+garis+garis. Kau hanya butuh menghapus salah satu diantaranya dan jahat itu memang sederhana. Tahukah kamu, akhir cerita segitiga itu? Satu garis terhapus dan itu aku.

***

Sahabat, kenapa hidup ini begitu rapuh untukku? Doakan aku agar tetap tegar. Yah tegar.

Tulus Mencinta

Aku tulus mencintaimu, tapi kini semua sudah berubah. Aku hanya bisa menyayangimu dalam tautan doa. Aku tak tahu, masihkah kau percaya pada Tuhan. Kamu bukan dulu yang aku kenal. Aku tak tahu mengapa? Terima kasih sudah mengajariku untuk bersabar. Mengajariku menahan amarah, hingga aku mampu walaupun sedikit, tak membalas yang kasar dengan sama kasarnya. Mungkin cinta ini buta, yah cinta buta terhadapmu. Tak mampu mensinkronasi pikiran, hati dan lisan serta tata laku. Kini hati mungkin sudah mati rasa. Mati oleh sembilu luka. Pedih. Aku tak mampu memberimu apapun, entahlah harta? Paras cantik? Atau apalah yang kamu kehendaki. Maafkan aku.

Tuhanku, kesepian?


Tuhan, Tuhan
Dimanakah Engkau, disaat aku terlalai terhadapMu?
Tidakkah kau menyayangiku?
Tuhan
Jangan biarkan aku meragukanMu
Aku telah jatuh terlalu dalam
Karena semua hal yang berasal dariMu
Mungkin aku terkutuk
Kau ciptakan alam semesta ini, hingga tiba saatnya kau sebut kiamat
Lalu untuk apa?
Menguji atau kekuasaan
Apakah kau kesepian Tuhan?

#Tuhanku bukan Tuhan, Tuhanku Allah. Ya Allah, tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus. Amin