***
Kini dia bersama sosok lembut yang lainnya, hanya dalam hitungan beberapa hari Tuhan setelah dia meninggalkanku. Aku tak percaya. Bahkan dalam pesannya dia akan menjaga dan akan menyayanginya seperti dia menyayangiku. Mungkin air mata disetiap hari yang akan menjawab apa yang aku rasakan Tuhan?
Senin, 20 Mei 2013
Tuhan, rasanya sakit sekali
Tuhan, aku ingin bercerita. Aku sangat mencintai seseorang, sangat cinta. Aku dan dia punya Tuhan yang sama. Iya, kamu Tuhan. Tuhan bilang, kalau setiap orang diciptakan untuk berpasang-pasangan. Itu anugerahMu kan Tuhan? Dia selalu bilang sayang, tapi bahkan sedetik kemudian dia bisa mengatakan sangat benci terhadapku. Dia mempermainkan hati ini, Tuhan. Aku tulus Tuhan, dan aku tak menuntut apapun. Tapi kenapa dia begitu jahat terhadapku. Dia memintaku meninggalkan sesuatu yang memang sangat berat untuk ku tinggalkan. Dia bilang aku egois, keras kepala, dan bicara tentang semua kejelekanku. Aku tak mampu melawan, meskipun disaat itu apa yang dilakukannya adalah sesuatu hal yang tidak baik. Karena aku tak mau menyakitinya. Tuhan aku sedih sekali, dia sekarang berubah. Aku berfikir dia memang seseorang yang akan mendampingiku hingga nantinya kulitku mulai keriput dan kembali padaMu. Dia mengajariku jujur dan berbicara apa adanya, seperlunya. Dia mengajariku tak sekedar simpati tapi empati. Dia mengajariku untuk berbakti kepada orang tuaku. Dia mengajariku arti setia. Dia mengajariku untuk lebih peka dan terbuka. Dia mengajariku untuk menyembahMu Tuhan. Meskipun dia membuatku belajar dengan sangat tertekan, aku tetap tak bisa membencinya. Mungkin itu cara yang paling tepat agar membuatku mampu menjadi seseorang yang lebih tegas, kuat dan hebat. Tapi kenapa apa yang dia ajarkan, malah dia langgar? Aku sangat sedih Tuhan, seseorang yang aku kasihi melampaui kepercayaanku. Dia mengkhinatiku Tuhan.
Selasa, 14 Mei 2013
Berani Jujur, Hebat
KENAPA KAMU MENYEMBAH TUHAN DAN SELALU BERSUJUD KEPADANYA JIKA MULUT-HATI-TINGKAH LAKU TIDAK BERJALAN SINERGIS? (Read: Selalu berbohong)
UNTUK APA ENGKAU BERBOHONG? PADAHAL JUJUR ITU SANGATLAH LEBIH NIKMAT!
UNTUK APA ENGKAU BERBOHONG? APA KAU TAKUT KEHILANGAN SESEORANG?
KALAU KAU TAKUT KEHILANGAN SESEORANG KENAPA HARUS BERBOHONG?
BELAJARLAH DARI PENGALAMAN SAHABAT YANG DULU DEKAT DENGANMU
SETELAH KAMU MERENUNGI PENGALAMAN ITU, SEMOGA KAMU TAHU AKAN MERUGINYA KITA JIKA BERBOHONG!
"MULUT, HATI, dan TINGKAH LAKU harus berjalan bersamaan, jangan sekali-kali untuk tidak memberi jalan kepada salah satu dari mereka."
Sekian,
KARENA JUJUR LEBIH NIKMAT!
UNTUK APA ENGKAU BERBOHONG? PADAHAL JUJUR ITU SANGATLAH LEBIH NIKMAT!
UNTUK APA ENGKAU BERBOHONG? APA KAU TAKUT KEHILANGAN SESEORANG?
KALAU KAU TAKUT KEHILANGAN SESEORANG KENAPA HARUS BERBOHONG?
BELAJARLAH DARI PENGALAMAN SAHABAT YANG DULU DEKAT DENGANMU
SETELAH KAMU MERENUNGI PENGALAMAN ITU, SEMOGA KAMU TAHU AKAN MERUGINYA KITA JIKA BERBOHONG!
"MULUT, HATI, dan TINGKAH LAKU harus berjalan bersamaan, jangan sekali-kali untuk tidak memberi jalan kepada salah satu dari mereka."
Sekian,
KARENA JUJUR LEBIH NIKMAT!
Kekasih
Hai apa kabar kekasih? Aku hanya bisa mengucapkan: selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam dan selamat tidur. Ucapan itu berulang dengan nada yang sama. Apakah kau juga memikirkanku untuk hari ini? Bagaimana aku memulai hari, kabarku, pakaian apa yang tengah aku kenakan, raut wajahku, ataukah aku terlihat cantik hari itu, dan atau aku malah terlihat jelek dan kau mulai menggodai saat aku manyun dengan gaya bibir khasku. Oh kasih, meskipun saat ini rasa itu jauh berbeda. Tahukah kamu, aku yakin kita tetap merasakan rasa yang sama. Mungkin lebih baik seperti ini? Mungkin kita sibuk dan lelah dalam damai.
***
Kini aku berjalan sendirian. Sepatu, arloji, kuncir rambut, tas, pakaian yang melekat dalam tubuh ini. Mereka bilang kepadaku, mereka bilang rindu. Yah, rindu terhadapmu kasih. Mereka rindu sosokmu, saat kau dengan semangat dan kasih sayangmu selama menemuiku. Sepatu ini rindu untuk berlari secepat mungkin untuk tepat waktu menemuimu di gang kecil itu. Gang tikus saksi kesetiaanmu saat menungguku. Arloji ini rindu untuk mendentangkan waktu untuk secepat mungkin menangkap hadirmu. Kuncir rambut ini rindu untuk kau main-mainkan dengan helai lembut rambutku. Tas ini rindu untuk dijadikan tempat beberapa barang penting yang kau bawa dan pakaian ini rindu saat dimana ia melekat dengan kulitmu dan mendekapmu. Oh kasih, mereka saja rindu, apalagi aku?
***
Senin, 13 Mei 2013
Percayalah Kasih
Saat orang lain bahkan tidak mempercayaimu, aku masih mempercayaimu. Tapi kenapa kau begitu angkuh? Dan dengan mudahnya kau anggap aku hanya angin lalu.
Senin, 06 Mei 2013
Aku bukan pecundang sepertimu!
Tak pernah berhenti berjuang, meskipun cobaan bertubi-tubi menerjang. Ombak akan aku kalahkan, duri tajam akan aku pijak, panas api akan aku genggam, cacing yang menjijikkan bahkan akan aku makan, derasnya hujan akan ku lawan, menghadapkan wajah menatap langit tajam. Aku berteriak lantang dan bicara kepada alam dan semua manusia. Aku tidak takut! Aku tidak takut! Aku sudah menerima luka bahkan jauh melebihi ini, Tuhanku ada disisiku. Meski terkadang aku seenaknya datang dan pergi.
Aku bukan pecundang sepertimu!
Aku bukan pecundang sepertimu!
Rabu, 01 Mei 2013
Langganan:
Postingan (Atom)