Hai apa kabar kekasih? Aku hanya bisa mengucapkan: selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam dan selamat tidur. Ucapan itu berulang dengan nada yang sama. Apakah kau juga memikirkanku untuk hari ini? Bagaimana aku memulai hari, kabarku, pakaian apa yang tengah aku kenakan, raut wajahku, ataukah aku terlihat cantik hari itu, dan atau aku malah terlihat jelek dan kau mulai menggodai saat aku manyun dengan gaya bibir khasku. Oh kasih, meskipun saat ini rasa itu jauh berbeda. Tahukah kamu, aku yakin kita tetap merasakan rasa yang sama. Mungkin lebih baik seperti ini? Mungkin kita sibuk dan lelah dalam damai.
***
Kini aku berjalan sendirian. Sepatu, arloji, kuncir rambut, tas, pakaian yang melekat dalam tubuh ini. Mereka bilang kepadaku, mereka bilang rindu. Yah, rindu terhadapmu kasih. Mereka rindu sosokmu, saat kau dengan semangat dan kasih sayangmu selama menemuiku. Sepatu ini rindu untuk berlari secepat mungkin untuk tepat waktu menemuimu di gang kecil itu. Gang tikus saksi kesetiaanmu saat menungguku. Arloji ini rindu untuk mendentangkan waktu untuk secepat mungkin menangkap hadirmu. Kuncir rambut ini rindu untuk kau main-mainkan dengan helai lembut rambutku. Tas ini rindu untuk dijadikan tempat beberapa barang penting yang kau bawa dan pakaian ini rindu saat dimana ia melekat dengan kulitmu dan mendekapmu. Oh kasih, mereka saja rindu, apalagi aku?
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar