Aku suka, karena kamu
pendengar yang baik, istimewa, dengan sudut pandang luar biasa setiap kali
menyikapi sesuatu. Daya kemampuan oral saat berargumen selalu berhasil
membuatku terpukau. Itu yang memaksa hati ini
kagum dan terbesitlah rasa yang sungguh ku hindari. Memang semua masalah waktu.
Hehehe. Andai saja kau masih sendiri dan lebih dulu bertemu denganku. Tapi maaf, kini aku belajar
keras untuk melupakanmu. Jarak, waktu, dan intensitas bertemu mungkin yang
membuat kita menjauh. Kau jauh sekali, bahkan sulit tersentuh. Terima kasih, sudah mau jadi teman diskusi dan selalu membuat saya
nyaman. Beberapa hari ini, saya benar-benar merasa kehilangan. Kenangan itu
muncul disetiap hal kecil yang berhubungan denganmu :’) Hanya kamu yang mampu
membuatku tersenyum simpul. Tertawa. Bahkan senyum tawa terbaik mampu ku ulas
untukmu. Dan hanya kamu yang paling mengerti. Kamu selalu menghargai
bakatku. Aku rindu saat kau setia menemaniku. Sabar dengan segala kekonyolan
dan kasak-kusuk keteledoranku. Pengingat yang super. Humorismu yang renyah. Aku rindu itu! Semuanya! Selamat berjuang dan ku
menunggu saat kita bertemu lagi. Mengamati utuh dirimu. Berdiri dan menyapaku :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar