Minggu, 01 September 2013

Seperti Mereka, Berbeda.

Seperti Soekarno, Soeharto, Habibie, dan Aburrahman Wachid. Mereka cukup berbeda, menjadi yang paling berbeda. Dari situlah jiwa yang agung berada, dengan cara masing-masing. Menjadi seorang pioner memang tak mudah, tapi setidaknya berusahalah. Mengkaryakan yang terbaru dan memberi arti bagi semua. Tak ada stratifikasi. Wahai generasi muda!

Kamis, 25 Juli 2013

Adil BagiNya



Aku berjalan melewati parkiran gedung Hama Penyakit Tanaman, lagi-lagi rasa muak itu selalu muncul ketika kepala ini menoleh ke sebelah kiri gedung dimana nursery tak terawat dan kotor seperti gudang.
“Kampus sampah!” batin ini mencibir kampusku sendiri. Siapa peduli?
Pandanganku kembali lurus ke depan dan langkahku terhenti saat mengetahui sosokmu dari arah berlawanan. Saling tersenyum, saling menyapa dan saling berjabatan tangan. Hangat.
“Halo, selamat siang sekretaris departemenku yang paling cantik.” Pujian yang selalu mampir untukku setiap harinya.
“Hai, kau juga tampak segar dan sexy dengan potongan rambut pendekmu dan sedikit make up hasil daganganmu itu.” Meringis dan sedikit blak-blakan berkomentar.
Tiba-tiba, ya dengan sangat mendadak kau bersimpuh dihadapanku. Aku terkejut, tak berpikir panjang kau akan tersinggung dengan perkataanku. Aku mendengar kau berbisik ditelingaku dengan amat lirih.
“Aku ingin sedikit berbagi cerita denganmu.” Aku sudah tak tahan terhadap semuanya ini.” Kau menitikkan air mata dan mukamu merah jambu.
“Iya Kadek, apakah ini tentang Muhammad?” Sudah bisa kutebak, cinta melulu.
“Dia sudah berdua dengan mantan kekasihnya yang berada di Bogor. Kenapa wanita itu harus invite Bbmku? Menunjukkan kemesraan mereka berdua. Aku tahu, kita memang tak bisa bersama karena perbedaan keyakinan kami. Tapi kenapa, disaat aku benar-benar membutuhkan semangat untuk berbagai tanggungjawab sebagai petinggi kepanitiaan ospek jurusan. Dia seolah mulai menjauh, ia mengganti nomor Hpnya tanpa memberitahuku dan lainnya. Membatasi komunikasi. Apa arti pelukan semalam? Ia memintaku untuk move on darinya, namun masih mengulurkan kedua tangan dan pundak. Berbagi beban. Dia JAHAT!” Kadek mencerocos dan menumpahkan rasa sakit yang ia pendam. Pekat ingus dan hujan dari pupil keluar, aku mencoba mengelapnya dan mendekapnya erat, mengelus rambut dan pundakknya. Empati.
“Aku yakin kamu mampu, setelah pertentangan kuat diantara keyakinan kalian berdua yang menharuskan PERPISAHAN.” Aku menghela napas panjang. Ya, ini masalah sensitif tentang keyakinan.
“Iya aku mengerti, dia pernah berkata padaku bahwa dia adalah muslim yang paling tidak taat diantaranya. Itu pelanggaran. Kenapa Tuhan membuat kami saling jatuh cinta jika akhirnya kami dipisahkan?” Adilkah?”
“Bagiku cinta beda agama itu ADIL. Adil  bagi agama dan tidak adil bagi manusia.” komentarku

Rabu, 24 Juli 2013

Antara Rinai dan Hujan


Lihatlah rinai hujan di luar sana, sebanyak itulah aku merindukanmu. Kata-kata mujarab yang selalu kau ungkapkan ketika hujan datang. Masih di bawah pohon trembesi, ku hirup sejuknya angin segar, tanah basah dengan aroma khasnya dan daun yang gugur di pangkuan.
“Hai Rinai, masihkah kau mengingatku?”
“Tentu.” Tersenyum simpul, duduk bersila disampingku, direrumputan hijau. Manis segar. Seperti biasa.
“Dahulu, aku sangat membenci hujan, karenanya aku tak bisa bermain bola di lapangan. Bermain bola! Itu kesukaanku Rinai. Karena hujan kita basah kuyup, flu dan sakit. Selama tiga hari aku tak bisa bertemu denganmu, canda tawa, dan diskusi kita tentang hujan yang tak pernah berujung dan berakhir. Tanpa titik dan koma.”
“Sekarang kau lebih banyak bicara.” Lagi-lagi Rinai tersenyum, wajah itu bersinar.
“Kau menularkan virus cerewetmu, kamu harus tahu itu! Kau menularkan virus rinai hujanmu, kamu harus tahu itu!” Lantang dengan senyum merekah, kuucapkan.
“Roger that, Sir! Aku sudah menyelesaikan misi rahasiaku. Ya. Membuatmu menyukai hujan.” Rinai muram, wajahnya meredup. Tak tersenyum lagi. Ia berlari sangat kencang, meninggalkanku hingga aku tak mampu melihat punggungnya. Ia menangis.
Hujan turun lagi, kali ini lebih deras. Aku menggigil, dingin, pilu, air mataku bercampur denganmu Rinai. Rinai hujan. Aku getir mengingat tragedi setahun yang lalu, ditempat ini, dalam derasnya hujan, kita berdansa dan berbahagia, bermain kejar-kejaran hingga tanpa kuduga kau berlari terlalu jauh. Jauh. Tak terjangkau olehku. Kau terjatuh di tanah beraspal, kepalamu berdarah bercampur dengan hujan. Kau kesakitan menahannya, aku panik dan membopongmu ke tempat dimana terdapat medis yang mampu menanganimu. Aku berlari menggendongmu. Sepeda kita? Aku meninggalkannya. Aku berlari sekuat tenaga meski tubuh ini kelu, hingga akhirnya kau tak terselamatkan. Semua ini salahku, aku tak mampu menjagamu.
“Damailah disana Rinai, sekarang kau telah menyelesaikan misi rahasiamu.” Aku menyukai hujan, menyukai rinai hujan, dan menyukaimu Rinai.”
“Lihatlah rinai hujan diluar sana, sebanyak itulah aku merindukanmu.”

Sabtu, 20 Juli 2013

Muluk

Setiap manusia mempunyai mimpi yang sejatinya harus ia realisasikan. Tapi kebanyakan manusia ingkar akan semua langkah dan usaha yang menyertainya. Mimpi sangatlah indah, harapan-harapan iti ibarat air di padang gersang, apel merah nan manis ketika dimakan dan kenikmatan lainnya.

Rabu, 17 Juli 2013

Embun

Embun, sebentar tapi itu cukup.
Bagiku embun itu pandai bersyukur, ia tanpa warna dan meyejukkan. Suatu ketika kau memintaku untuk memahami makna embun dimatamu. Melihatnya dipagi buta, dan mungkin hal itu tak akan pernah kulakukan. Tapi tahukahkah kau, saat kebenaran itu datang? Seperti halnya embun yang menunggu kedatangan matahari hingga ia lenyap tak bersisa. Apakah kau akan menyalahkanku? Maka, beri tahukan padaku arti embun di matamu?

Rabu, 10 Juli 2013

(Dia) Berhati Malaikat


Aku agak rikuh di malam itu, bertemu dan menjabat tangan mereka. Teman-teman aktivismu. Masih ku ingat kita berempat duduk bersama dibangku bambu yang soak di sana-sini, dibawah pohon kersen. Namun hal itu tak mengusikku, segar udara malam. Nyaman.

“Hai Tata.” Kuberikan ia seulas senyuman dan jabatan hangat. Aku menyukai gadis ini, saat pertama kali bertemu. Pejuang. Itu kesan pertamaku tentangnya.
“Hallo Mas... Ayra.” Aku memperkenalkan diri kepada kekasih Tata.

Aku, kamu dan mereka berdua. Berbicara sejenak mengenai proyek yang tengah kita kerjakan dan sedikit juga membicarakan gadismu. Karena Tata tahu, aku dan gadismu bersahabat baik. Mungkin mereka agak sedikit bingung, mengenai hubungan kita bertiga sebenarnya? Entahlah?

Akhirnya kau tarik aku, menjauhi mereka dan memesan dua porsi nasi goreng di warung sebelah. Aku mengeluarkan atribut skecth book dan spidol warna-warni untuk proyek kita. Lalu memperhatikanmu salah memesan menuku. Membuat bibirku sedikit manyun.
“Kan sudah ku bilang, aku nasi goreng tanpa saos, kecap aja dan sayuran agak banyak!” Protesku
“Tolong Ayra, jangan banyak mengeluh.” Aku sedang pusing!” Bentakan khasnya dengan nada rendah, memohon, yang selalu berhasil membuatku takut.
“Iya... Iya...” Cepat apa yang akan kau ceritakan tentang gadismu?”
“Ini rahasia, cukup aku dan kamu yang tahu. Kemarin dia bercerita setelah aku desak. Laki-laki berhati malaikat pilihannya telah menyentuhnya. Bagian tubuh itu Ayra dan aku tak menyangka. Itulah sebabnya aku tak mempercayainya, dia pintar mengolah kata dan seolah aku yang meninggalkannya.”

Aku terkejut dan diam, tak mempercayai semua ini. Aku tahu perasaanmu dan kau juga menyebut laki-laki itu berhati malaikat, seperti yang gadismu ungkapkan. Mungkin kau mencoba tegar, tapi aku tahu hatimu hancur berkeping-keping.

Gadis yang baik hati, ceria dan penuh semangat itu. Gadismu pernah bercerita kepadaku mengenai laki-laki itu, dia tampan dan sangat baik. Gadismu menyebutnya berhati malaikat, tidak sepertimu yang tempramental. Kalau soal watakmu, aku sangat sepakat dengannya. Waktu itu, gadismu sempat bergunjing tentangmu, dimana kamu menjelekkanku. Aku tersinggung dan terbakar hasutan itu. Lalu, aku sebagai sahabat memberinya saran untuk lebih memilih laki-laki itu daripada kamu. Ya, sesuai dengan apa yang diceritakannya. (Dia) berhati malaikat.

Selasa, 09 Juli 2013

#Nasihat (a)yah

*Sebenarnya tidaklah sukar menjadi orang baik, gampang... pokoknya setiap kali bertindak baca shalawat agar ingat akan akhlak Nabi.

*Orang yang punya pikiran jelek terhadap kita, itu biasanya ada sesuatu, entah iri, entah benci, entah cinta. Makanya harus fokus dan tidak perlu aneh-aneh.

*Bahasa Arabnya LA TA'JAL QOBLA FIKRIN. Artinya jangan tergesa-gesa terhadap sesuatu apapun itu, sebelum kamu pikir terlebih dulu. Artinya kamu harus mendahulukan logika dalam bermuamalah.

Terima kasih tanpa batas untuk (a)yah tercinta, (a)yah nomor 1 sedunia :) 

Senin, 08 Juli 2013

Tidak Berhenti Melangkah

Ketika jantung dan paru-paru sudah tak bersahabat. Tetap aku nikmati hidup ini, walau penuh duka dan lara. Mumpung masih ada kesempatan hidup dengan nyawa yang sangat minim, aku tidak akan sia-siakan itu, aku harus tetep berjuang dan berguna untuk sesuatu yang mulia hingga jantung dan paru-paru memastikan untuk menjadi kompetitor.

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan. Kedua, hidup tetapi mati muda (Cerita dari dia pecandu asap)

Bosan dan Menyatu

Aku malas untuk mengurai kata ini itu. Satu rangkaian kata yang tak pernah berhenti dari mulutku. Aku sayang kamu. Mungkin jalan kita masih panjang, tapi tahukah kamu? Dalam perjalanan itu aku ingin kita berjalan beriringan. Dalam suka dan duka. Jika kau takut kehilangan, percayalah ada pengganti yang memang lebih baik. Bahkan sangat sempurna, meskipun itu orang lain? Dan aku masih berharap orang lain itu adalah aku.

Kau bilang dalam kebingungan, sebenarnya itu adalah pikiranmu sendiri. Prasangkamu. Kau bilang kau tak ingin merasa sakit. Begitu juga aku. Aku selalu berharap ada cinta yang benar-benar mencintaiku. Bukan cinta yang memberiku kata-kata manis, sikap manis yang membuatku melayang. Lalu kesekian kali ditinggalkan.

Aku ingin semua hal. Semua hal terbaik berpihak kepadamu. Keluarga yang sayang padamu. Teman-temanmu yang selalu ada untukmu dan seseorang yang istimewa yang selalu membuatmu tertawa bukan bermuram durja. Maafkan aku, maafkan aku yang sama sekali tidak mampu memberi arti.

Hanya kamu orang yang aa saat aku berada diposisi terpuruk. Saat cinta itu pergi, saat aku sendiri. Saat dimana aku tak mampu bercerita bahkan pada keluargaku sendiri. Kamu mampu membuatku sadar akan arti kejujuran, peka, taat, terbuka. Banyak pelajaran hidup, terutama bagaimana kita memperlakukan orang lain. Aku berharap suatu saat dapat mengenal dengan baik orang-orang terkasihmu. Aku ingin mengatakan bahwa mereka patut berbangga kepadamu. Entahlah itu bisa terwujud attau tidak? :)

Rencana Tuhan memang indah, harusnya kita tak mendahuluinya? :) Manusia tempat salah, tempat dosa. Begitu juga aku. Sungguh jalan cerita ini menggores sembilu luka. Andai waktu bisa diulang, aku akan lebih memilih pergi dan kau berbahagia bersamanya. Dan hal itu, hal yang sangat kau benci darinya tidak terjadi. Hingga akhirnya kau benar-benar bahagia bersama dia yang memang belahan jiwamu. Bukan aku, tamu yang tak pernah diharapkan kedatangannya.

Selalu  semangat, kerja keras. Tolong jangan tinggalkan organisasi yang mungkin akan membesarkan namamu. Aku ingin melihat kamu membantu banyak orang dengan menyediakan lapangna pekerjaan bagi mereka. Mengembangkan senyum merekah keluarga mereka dan orang-orang disekelilingmu. Amin. Jangan pernah setengah-setengah dalam melakukan semuanya.

Hari ini aku hanya bisa berkata, semoga terealisasi. Semua perwujudannya. Tuhan kita, memberi kita, menyayangi kita. Kita saja yang durhaka. Semoga bisa menjadi lebih baik dan meninggalkan hal buruk dimasa lalu. Amin.

#1 Filosofi Hidup (orang) Jawa

Urip Iku Urup (Hidup Itu Nyala): Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik.

#2 Filosofi Hidup (orang) Jawa

Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara: Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.

#3 Filosofi Hidup (orang) Jawa

Sura Dira JayaJayaningrat, Lebur Dening Pangastuti: Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar.

#4 Filosofi Hidup (orang) Jawa

Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha: Gerjuangtanpa perlu membawa massa, Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan, Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan, kekayaan atau keturunan, Kaya tanpa didasari kebendaan.

#5 Filosofi Hidup (orang) Jawa

Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan: Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri, Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.

#6 Filosofi Hidup (orang) Jawa

Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman: Jangan mudah terheran-heran, Jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut, Jangan mudah ngambek dan manja.

#7 Filosofi Hidup (orang) Jawa

Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman: Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasaan duniawi.

#8 Filosofi Hidup (orang) Jawa

Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka: Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.

#9 Filosofi Hidup (orang) Jawa

Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendor: Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah, Jangan berpikir mendua agar tidak kendor niat dan semangat.

#10 Filosofi Hidup (Orang) Jawa

Ojo Adigang, Adigung, Adiguna: Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.

Makan

Mungkin sebagian besar orang mempunyai pikiran yang sama persis mengenai kata kerja makan. Mereka mengartikannya sebagai suatu rutinitas yang harus ditunaikan setiap hari, sebagai sebuah kebutuhan dasar untuk sumber energi tubuh, penggerak tubuh. Namun bagiku arti makan bukan sekedar itu. Makan itu suatu kenikmatan dari Tuhanmu, bagaimana kau bersyukur atas partikel organik yang kemudian kau kunyah dan melumurinya dengan liur. Itu mengasyikan. Disini aku belajar dengan tubuhku arti building team, diawali menganganya mulut, meletakkan bertriliunan partikel organik diposisi yang paling nyaman, taring, seri dan geraham menjalankan fungsinya, dibantu goyangan lidah. Berjuta rasa kau nikmati, aku tak mampu mendeskripsikannya satu per satu. Nikmat! Mungkin kata ini sedikit mewakilinya. Setelah kau lumat, ia akan bergeser ke kerongkongan dengan gerakan yang luar biasa. Peristaltik. Membentuk bongkahan yang bahkan mengalahkan mesin-mesin. Ya? Inilah mesin Tuhan kawan. Tak berhenti disini, bongkahan bernama makanan itu melanjutkan alurnya menuju lambung dengan enzim-enzim hidup dengan semua spesifikasi kunci dan gembok yang rumit, lalu ia menuju usus halus, diarea ini pundi-pundi (sari) makanan akan diserap dan dialirkan keseluruh tubuh, setelahnya pundi-pundi itu menurun kualitasnya menjadi zat sisa dan dibusukkan di usus besar. Hehe. Membusuk dan keluarlah. Mulai dari awal nikmat dan berakhir dengan nikmat. Inilah kasih Tuhanmu. Makan bukan hanya sekedar makan, jika kita mau berpikir sedikit jauh.

Pagi itu aku berjalan dengan mata sedikit berkantung akibat tidur larut, ku sobek roti lembut berisi coklat dengan taringku dan ku genggam susu rasa netral segar ditangan kiriku. Kunyah-teguk-senyum-tengok kanan kiri-menyebrang jalan menuju gang tikus dimana aku melangsungkan study S1 ku.Tak kupedulikan polusi kendaraan bermotor yang pasti menempel di lembutnya tekstur roti coklatku. Terima kasih Tuhan, makananmu begitu nikmat :)

Bahagia dan Duka

Tak selamanya kita akan merasa bahagia dan tak selamanya kita akan dirundung duka. Bahagia dan duka, keduanya akan selalu bergantian menemani setiap langkah kaki manusia. Tanpa bahagia, duka tak berarti apa-apa dan sebaliknya.

Sabtu, 29 Juni 2013

Senja

Apa kabar senja? Masihkah warnamu hitam dan oranye seperti saat pertama kali aku mengenalmu. Senja disabtu ini, dikota ini, kurasakan berbeda. Ada semacam sembilu, yang terbias tak terkontrol. Aku hanya bisa terdiam, tak mampu menyambut hadirmu dan mengaitkan jari-jari ini seperti dulu. Kutemukan diantara
 yang lain segudang harapan dan juga kebebasan mimpi, kutemukan dirimu terbatas dan terpaku tanpa ekspresi. Dunia ini datar! Tapi tahukah kamu, aku selalu mencoba bahagia dengan berkecukupan hati dipenjara semumu. Senjamu dikota ini, bayangan gedung pencakar langit yang kaku, dingin, dan getir. Namun masih ada seberkas cahaya lampu yang tersisa. Ia menunggu dengan setia hingga akhirnya yang ada menjadi tak ada.

Senin, 10 Juni 2013

Senyum pepsodent

Harus kembali tersenyum, setelah kegalauan dan ujian akhir praktikum ekonomi produksi pertanian. Bersama si cantik Crisna :3

Senin, 20 Mei 2013

Tuhan, rasanya sakit sekali

Tuhan, aku ingin bercerita. Aku sangat mencintai seseorang, sangat cinta. Aku dan dia punya Tuhan yang sama. Iya, kamu Tuhan. Tuhan bilang, kalau setiap orang diciptakan untuk berpasang-pasangan. Itu anugerahMu kan Tuhan? Dia selalu bilang sayang, tapi bahkan sedetik kemudian dia bisa mengatakan sangat benci terhadapku. Dia mempermainkan hati ini, Tuhan. Aku tulus Tuhan, dan aku tak menuntut apapun. Tapi kenapa dia begitu jahat terhadapku. Dia memintaku meninggalkan sesuatu yang memang sangat berat untuk ku tinggalkan. Dia bilang aku egois, keras kepala, dan bicara tentang semua kejelekanku. Aku tak mampu melawan, meskipun disaat itu apa yang dilakukannya adalah sesuatu hal yang tidak baik. Karena aku tak mau menyakitinya. Tuhan aku sedih sekali, dia sekarang berubah. Aku berfikir dia memang seseorang yang akan mendampingiku hingga nantinya kulitku mulai keriput dan kembali padaMu. Dia mengajariku jujur dan berbicara apa adanya, seperlunya. Dia mengajariku tak sekedar simpati tapi empati. Dia mengajariku untuk berbakti kepada orang tuaku. Dia mengajariku arti setia. Dia mengajariku untuk lebih peka dan terbuka. Dia mengajariku untuk menyembahMu Tuhan. Meskipun dia membuatku belajar dengan sangat tertekan, aku tetap tak bisa membencinya. Mungkin itu cara yang paling tepat agar membuatku mampu menjadi seseorang yang lebih tegas, kuat dan hebat. Tapi kenapa apa yang dia ajarkan, malah dia langgar? Aku sangat sedih Tuhan, seseorang yang aku kasihi melampaui kepercayaanku. Dia mengkhinatiku Tuhan.
***
Kini dia bersama sosok lembut yang lainnya, hanya dalam hitungan beberapa hari Tuhan setelah dia meninggalkanku. Aku tak percaya. Bahkan dalam pesannya dia akan menjaga dan akan menyayanginya seperti dia menyayangiku. Mungkin air mata disetiap hari yang akan menjawab apa yang aku rasakan Tuhan?

Selasa, 14 Mei 2013

Berani Jujur, Hebat

KENAPA KAMU MENYEMBAH TUHAN DAN SELALU BERSUJUD KEPADANYA JIKA MULUT-HATI-TINGKAH LAKU TIDAK BERJALAN SINERGIS? (Read: Selalu berbohong)

UNTUK APA ENGKAU BERBOHONG? PADAHAL JUJUR ITU SANGATLAH LEBIH NIKMAT!

UNTUK APA ENGKAU BERBOHONG? APA KAU TAKUT KEHILANGAN SESEORANG?

KALAU KAU TAKUT KEHILANGAN SESEORANG KENAPA HARUS BERBOHONG?

BELAJARLAH DARI PENGALAMAN SAHABAT YANG DULU DEKAT DENGANMU


SETELAH KAMU MERENUNGI PENGALAMAN ITU, SEMOGA KAMU TAHU AKAN MERUGINYA KITA JIKA BERBOHONG!

"MULUT, HATI, dan TINGKAH LAKU harus berjalan bersamaan, jangan sekali-kali untuk tidak memberi jalan kepada salah satu dari mereka."

Sekian,
KARENA JUJUR LEBIH NIKMAT!

Kekasih

Hai apa kabar kekasih? Aku hanya bisa mengucapkan: selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam dan selamat tidur. Ucapan itu berulang dengan nada yang sama. Apakah kau juga memikirkanku untuk hari ini? Bagaimana aku memulai hari, kabarku, pakaian apa yang tengah aku kenakan, raut wajahku, ataukah aku terlihat cantik hari itu, dan atau aku malah terlihat jelek dan kau mulai menggodai saat aku manyun dengan gaya bibir khasku. Oh kasih, meskipun saat ini rasa itu jauh berbeda. Tahukah kamu, aku yakin kita tetap merasakan rasa yang sama. Mungkin lebih baik seperti ini? Mungkin kita sibuk dan lelah dalam damai.
***
Kini aku berjalan sendirian. Sepatu, arloji, kuncir rambut, tas, pakaian yang melekat dalam tubuh ini. Mereka bilang kepadaku, mereka bilang rindu. Yah, rindu terhadapmu kasih. Mereka rindu sosokmu, saat kau dengan semangat dan kasih sayangmu selama menemuiku. Sepatu ini rindu untuk berlari secepat mungkin untuk tepat waktu menemuimu di gang kecil itu. Gang tikus saksi kesetiaanmu saat menungguku. Arloji ini rindu untuk mendentangkan waktu untuk secepat mungkin menangkap hadirmu. Kuncir rambut ini rindu untuk kau main-mainkan dengan helai lembut rambutku. Tas ini rindu untuk dijadikan tempat beberapa barang penting yang kau bawa dan pakaian ini rindu saat dimana ia melekat dengan kulitmu dan mendekapmu. Oh kasih, mereka saja rindu, apalagi aku?
***

Senin, 13 Mei 2013

Percayalah Kasih

Saat orang lain bahkan tidak mempercayaimu, aku masih mempercayaimu. Tapi kenapa kau begitu angkuh? Dan dengan mudahnya kau anggap aku hanya angin lalu.

Senin, 06 Mei 2013

Aku bukan pecundang sepertimu!

Tak pernah berhenti berjuang, meskipun cobaan bertubi-tubi menerjang. Ombak akan aku kalahkan, duri tajam akan aku pijak, panas api akan aku genggam, cacing yang menjijikkan bahkan akan aku makan, derasnya hujan akan ku lawan, menghadapkan wajah menatap langit tajam. Aku berteriak lantang dan bicara kepada alam dan semua manusia. Aku tidak takut! Aku tidak takut! Aku sudah menerima luka bahkan jauh melebihi ini, Tuhanku ada disisiku. Meski terkadang aku seenaknya datang dan pergi.
Aku bukan pecundang sepertimu!

Rabu, 01 Mei 2013

Rabu, 17 April 2013

Satu Garis Terhapus


Aku akan selalu mengingat pesan dan nasihatmu cinta. Semoga sedikit demi sedikit aku bisa mewujudkannya. Mungkin kamu lebih bisa bahagia dengan dia. Aku berdoa yang terbaik untuk kalian. Alangkah indah hubungan kita ketika tak ada dendam dan saling menerima. Aku! Kamu! Dia! Cinta segitiga itu ibaratkan garis+garis+garis. Kau hanya butuh menghapus salah satu diantaranya dan jahat itu memang sederhana. Tahukah kamu, akhir cerita segitiga itu? Satu garis terhapus dan itu aku.

***

Sahabat, kenapa hidup ini begitu rapuh untukku? Doakan aku agar tetap tegar. Yah tegar.

Tulus Mencinta

Aku tulus mencintaimu, tapi kini semua sudah berubah. Aku hanya bisa menyayangimu dalam tautan doa. Aku tak tahu, masihkah kau percaya pada Tuhan. Kamu bukan dulu yang aku kenal. Aku tak tahu mengapa? Terima kasih sudah mengajariku untuk bersabar. Mengajariku menahan amarah, hingga aku mampu walaupun sedikit, tak membalas yang kasar dengan sama kasarnya. Mungkin cinta ini buta, yah cinta buta terhadapmu. Tak mampu mensinkronasi pikiran, hati dan lisan serta tata laku. Kini hati mungkin sudah mati rasa. Mati oleh sembilu luka. Pedih. Aku tak mampu memberimu apapun, entahlah harta? Paras cantik? Atau apalah yang kamu kehendaki. Maafkan aku.

Tuhanku, kesepian?


Tuhan, Tuhan
Dimanakah Engkau, disaat aku terlalai terhadapMu?
Tidakkah kau menyayangiku?
Tuhan
Jangan biarkan aku meragukanMu
Aku telah jatuh terlalu dalam
Karena semua hal yang berasal dariMu
Mungkin aku terkutuk
Kau ciptakan alam semesta ini, hingga tiba saatnya kau sebut kiamat
Lalu untuk apa?
Menguji atau kekuasaan
Apakah kau kesepian Tuhan?

#Tuhanku bukan Tuhan, Tuhanku Allah. Ya Allah, tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus. Amin